Zona Berita Online, Jakarta - Sepuluh warga negara asing menjadi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang hilang kontak saat "demo flight" di atas Gunung Salak, Rabu (9/5).
"Sepuluh warga negara asing tersebut (adalah) delapan orang dari Rusia, satu orang dari Amerika dan satu orang dari Prancis," kata Direktur Eksekutif Komite Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Kombes Pol Anton Castilani di bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Jumat.
Tim (DVI) Mabes Polri awalnya menerima daftar manifes dengan 50 penumpang, kemudian lima orang sudah melapor ke posko DVI karena mereka dalam keadaan hidup dan tidak ikut dalam penerbangan itu, ujarnya.
"Artinya hanya ada 45 orang di dalam pesawat tersebut, 35 orang sudah melapor keluarganya, kemudian satu warga negara Prancis dan satu warga negara Amerika sudah dilaporkan keluarganya," kata Anton.
Anton menilai antara data antermortem DVI dan manifes pesawat Sukhoi sudah cocok.
Serpihan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang hilang kontak itu banyak ditemukan di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Asep Safrijal, staf Tramtib Kecamatan Cijeruk yang sedang piket, mengatakan serpihan yang ditemukan di Desa Cipelang lebih banyak daripada temuan di Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Serpihan itu tepatnya ditemukan di Kampung Loji, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut dia, tim dari Basarnas dan berbagai tim evakuasi menempatkan personelnya di lapangan bola Desa Cipelang yang menjadi Posko evakuasi.
Asep Safrijal menambahkan, posisi serpihan pesawat ada di tebing curang di kawasan Gunung Salak.